PENCAHAYAAN
Untuk
mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan
sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem
pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi
5 macam yaitu:
A. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada
sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan,
tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan
yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan
cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan
B. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada
sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding.
Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi.
Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki
effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien
pemantulan antara 5-90%
C. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada
sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam
pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
D. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Pada
sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang
optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat
dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta
kesilauan dapat dikurangi.
E. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada
sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh
langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian
dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak
menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi
effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.
Banyak
faktor risiko di lingkungan kerja yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan pekerja salah satunya adalah pencahayaan. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan No.1405 tahun
2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pencahayaan
minimal yang dibutuhkan menurut jenis kegiatanya seperti berikut:
Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja
JENIS KEGIATAN
|
TINGKAT PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX)
|
KETERANGAN
|
Pekerjaan kasar dan tidak terus – menerus
|
100
|
Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu
|
Pekerjaan kasar dan terus – menerus
|
200
|
Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar
|
Pekerjaan rutin
|
300
|
Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun
|
Pekerjaan agak halus
|
500
|
Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin
|
Pekerjaan halus
|
1000
|
Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus
|
Pekerjaan amat halus
|
1500
Tidak menimbulkan bayangan
|
Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus
|
Pekerjaan terinci
|
3000
Tidak menimbulkan bayangan
|
Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus
|
Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02
United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang tergantung area kegiatannya, seperti berikut:
Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan
Keperluan
|
Pencahayaan (LUX)
|
Contoh Area Kegiatan
|
Pencahayaan Umum untuk ruangan dan area
yang jarang digunakan
dan/atau tugas-tugas atau
visual sederhana
|
20
|
Layanan penerangan yang minimum dalam area sirkulasi luar ruangan, pertokoan didaerah terbuka, halaman tempat penyimpanan
|
50
|
Tempat pejalan kaki & panggung
|
|
70
|
Ruang boiler
|
|
100
|
Halaman Trafo, ruangan tungku, dll.
|
|
150
|
Area sirkulasi di industri, pertokoan dan ruang penyimpan.
|
|
Pencahayaan umum untuk interior
|
200
|
Layanan penerangan yang minimum dalam tugas
|
300
|
Meja & mesin kerja ukuran sedang, proses umum dalam industri kimia dan makanan, kegiatan membaca dan membuat arsip.
|
|
450
|
Gantungan baju, pemeriksaan, kantor
untuk menggambar, perakitan mesin dan bagian yang halus, pekerjaan
warna, tugas menggambar kritis.
|
|
1500
|
Pekerjaan mesin dan diatas meja
yang sangat halus, perakitan mesin presisi kecil dan instrumen;
komponen elektronik, pengukuran & pemeriksaan bagian kecil yang
rumit (sebagian mungkin diberikan oleh tugas pencahayaan setempat)
|
|
Pencahayaan tambahan setempat untuk tugas visual yang tepat
|
3000
|
Pekerjaan berpresisi dan rinci sekali, misal instrumen yang sangat kecil, pembuatan jam tangan, pengukiran
|
Sumber : www.energyefficiencyasia.org
Penerangan
untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat
komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan
komputer tidak dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih
kontroversial. Grandjean menyusun rekomendasi tingkat penerangan pada
tempat-tempat kerja dengan komputer berkisar antara 300-700 lux seperti
berikut.
Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan Komputer
Keadaan Pekerja
|
Tingkat Pencahayaan (lux)
|
Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang terbaca jelas
Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang tidak terbaca jelas
Tugas memasukan data
|
300
400-500
500-700
|
Sumber: Grandjean
Tulisan Terkait :
Dampak Pencahayaan (next update)
Sumber:
Talty, Industrial Hygiene Engineering, 1988
Grandjen, Occupational Ergonomic, 2000
Tidak ada komentar:
Write komentar